SuratAl-Infitar (Terbelah) Mekkah - 19 Ayat. Play / pause. 0:00. 0:00. volume. 82. Surat Al-Infitar - Terbelah; Pilih Surat Baca Muqadimah. Muqadimah Surat Al-Infitar. Surat ini terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat An Naazi'aat. Al Infithaar yang dijadikan nama untuk surat ini adalah kata
Saya telah dibuat oleh surat Hud, Al-Waqiah, Al-Mursalat, Amma Yatasan Alun (An-Naba), dan Izasy-Syamsu Kuwwirat (Asy-Syam)," (H.R. Tirmidzi) Sura Al-Waqiah merupakan surat makiyyah karena diturunkan di Mekkah, mengandung 96 ayat, 370 huruf dan 1756 kata. Rasulullah SAW kerap membaca surat ini ketika menunaikan sholat dua rakaat
BacaanSurah Al Infithar Ayat 1-19 Arab, Latin, dan Artinya. Ini adalah surah yang ke-82, terdiri dari 19 ayat, terdapat pada juz ke-30 atau Juz 'Amma dan termasuk kedalam golongan surah Makkiyyah karena turun di kota Mekah. Surah Al Infithar ini diturunkan setelah surah An-Nazi'at. Asbabun Nuzul Al Infithar Ayat 6-7: Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim Read More ยป
JualBuku Asbabun Nuzul - Imam As Suyuthi - Penerbit Insan Kamil. Wisata Buku Islam. Menjelajah Dunia Ilmu WA: 0857 2510 6570. Beranda; Buku Islam; Biografi Penulis; SURAT AL-MURSALAT 669 Surat Al-Mursalat [77]: Ayat 48 669. SURAT AN-NABA' 670 Surat An-Naba' [78]: Ayat 1-2 670. SURAT AN-NAZI'AT 671
Homeยป Asbabun Nuzul ยป Asbabun Nuzul Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 26
Asbabulnuzul surat al infitar . FADHILAH KHAWATIM SURAH AT TAUBAH AYAT 128 & 129. April 1, 2016 koin banyak hoki1000. ASSALAAMU 'ALAIKUM WAROHMATULLOOHI [email protected]@ Perkenankan saya berbagi amalan yang semoga bermanfaat lahir & bathin. Inilah yang disebut sebagai khawatim Surah At Taubah Ayat 128 & 129.
kRq94H. Surat Al Mursalat ayat 1-10. Sumber Surat Al Mursalat Ayat 1-10 Arab, Latin, dan ArtinyaSurat Al Mursalat ayat 1-10. Sumber ุนูุฑูููุงwal-mursalฤti 'urfฤArtinya, "Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan,"ููุงููุนูุงุตูููุงุชู ุนูุตูููุงfal-'ฤแนฃifฤti 'aแนฃfฤArtinya, "dan malaikat-malaikat yang terbang dengan kencangnya,"ููุงููููุงุฑูููุงุชู ููุฑูููุงfal-fฤriqฤti farqฤArtinya, โdan malaikat-malaikat yang membedakan antara yang baik dan yang buruk dengan sejelas-jelasnya,โููุงููู
ูููููููุงุชู ุฐูููุฑูุงfal-mulqiyฤti ลผikrฤArtinya, โdan malaikat-malaikat yang menyampaikan wahyu,โุนูุฐูุฑูุง ุฃููู ููุฐูุฑูุง'uลผran au nuลผrฤArtinya, โuntuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan.โุฅููููู
ูุง ุชููุนูุฏูููู ููููุงููุนูinnamฤ tแปฅ'adแปฅna lawฤqi'Artinya, โSungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti terjadi.โููุฅูุฐูุง ุงููููุฌููู
ู ุทูู
ูุณูุชูfa iลผan-nujแปฅmu แนญumisatArtinya, โMaka apabila bintang-bintang dihapuskan.โููุฅูุฐูุง ุงูุณููู
ูุงุกู ููุฑูุฌูุชูwa izas-samaaโu furijatArtinya, โdan apabila langit terbelah,โููุฅูุฐูุง ุงููุฌูุจูุงูู ููุณูููุชูwa izal-jibaalu nusifatArtinya, โdan apabila gunung-gunung dihancurkan menjadi debu.โ
5 Jan asbabun nuzul surah alqurโan 48. dan apabila dikatakan kepada mereka โRukuklah, niscaya mereka tidak mau rukuโ*. Al-Mursalaat 48 * Sebagian ahli tafsir mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan rukuk di sini ialah tunduk kepada perintah Allah; sebagian yang lainnya mengatakan, Maksudnya ialah shalat. Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Mujahid bahwa Firman Allah, wa idzaa qiila lahumurkaโuu laa yarkaโuun dan apabila dikatakan kepada mereka โRukuklah, niscaya mereka tidak mau rukuโ Al-Mursalaat 48 turun berkenaan dengan suku Tsaqif yang tidak mau rukuk shalat. Sumber Asbabunnuzul, KHQ. Shaleh dkk Tagal mursalaat, al mursalat, Al-qur'an, Asbabun nuzul, bahasa indonesia, hadits, islam, religion, riwayat, surah, surat, tafsir
Jakarta - Surat Al Mursalat, seperti yang dikutip dari Tafsir Al Lubab Jilid 4 oleh M Quraish Shihab, merupakan surat ke 77 dalam Al-Quran yang terdiri dari 50 ayat. Surat ini termasuk ke dalam surat Makkiyah, yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Bahkan surat ini menjadi salah satu surat yang diterima Nabi di masa-masa awal buku M Quraish Shihab, tema dari surat ini sama halnya dengan surat dalam Al-Quran yang turun sebelum hijrahnya Nabi, yakni tentang keniscayaan kiamat serta bukti kekuasaan Allah SWT dalam membangkitkan manusia serta ancaman bagi mereka yang tujuan dari diturunkannya surat Al Mursalat ini adalah untuk menjelaskan tentang akhir perjalanan hidup di bumi ini dengan memberikan ganjaran bagi mereka yang bersyukur yaitu memberikan surga, dan pembalasan bagi yang kafir yaitu azab neraka. Agar mereka senantiasa menyiapkan bekal menghadapi saat tersebut. Asbabun NuzulBerdasarkan yang ditulis oleh Imam As-Suyuthi dalam bukunya Asbabun Nuzul, Al-Qurthubi mengatakan bahwa surat Al Mursalat diturunkan di kota Mekkah. Namun Ibnu Abbas dan Qatadah menambahi, kecuali satu ayat turun di Madinah yaitu pada ayat 48ููุงูุฐูุง ูููููู ููููู
ู ุงุฑูููุนูููุง ููุง ููุฑูููุนูููููArtinya "Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Rukuklah," mereka tidak mau rukuk."Ayat tersebut turun berkenaan dengan kabilah Tsaqif yang enggan melaksanakan shalat. Maka turunlah ayat yang berkenaan dengan mereka itu. Ibnu Katsir mengatakan bahwa maksudnya adalah orang-orang Tsaqif, seperti yang ditulis dalam buku Strategi Hijrah Prinsip-Prinsip dan Ilmiah Tuhan oleh Ahmad Abdul Azhim Muhammad adalah musuh bebuyutan kaum Quraisy dalam persoalan agama dan karena itu, kabilah Tsaqif memanfaatkan Islam agar dapat unggul atas kaum Quraisy. Kabilah Tsaqif memiliki berhala yang dinamainya Lata. Kaum mereka bahkan mendirikan tempat suci yang serupa Ka'bah dan menyeru manusia untuk berhaji ke surat Al MursalatBerikut adalah keutamaan surat Al Mursalat, yang dikutip dari buku Keutamaan Al Quran dalam Perspektif Hadits oleh Ahsantudhonni, adalah termasuk dalam surat an-nazhair yang selalu dibaca nabi saat sholat ini berdasarkan Riwayat dari Abdullah bin Abbas RA bahwa Abu Bakar As-Shiddiq berkata "Saya bertanya kepada Nabi SAW 'Apakah yang menyebabkan engkau beruban ya Rasulullah?' kemudian beliau menjawab 'Surat Hud, Surat Al-Waqiah, Surat Al-Mursalat, Surat An-Naba, dan At-Takwir." HR. At-TirmidziSimak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Surah Al-Mursalat adalah surah yang terakhir dari Juz ke-29 dan merupakan surah terakhir dari surah-surah Thiwal Al-Mufashshal yang dimulai dari surah Qaf hingga surah Al-Mursalat. Surah Al-Mursalat dari ayat pertama hingga terakhir termasuk surah Makkiyah berdasarkan pendapat jumhur ulama [1]. Dan jika kita melihat surah ini, maka kita akan dapati bahwa nuansa surah ini sama dengan surah-surah Makkiyah lainnya yang isinya adalah pengingkaran serta bantahan terhadap orang-orang musyrikin yang mereka mengingkari adanya hari kebangkitan, kecuali satu ayat di mana Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ููุฅูุฐูุง ููููู ููููู
ู ุงุฑูููุนููุง ููุง ููุฑูููุนูููู โDan apabila dikatakan kepada mereka, โRukuklah,โ mereka tidak mau rukuk.โ QS. Al-Mursalat 48 Sebagian ulama mengatakan bahwa ayat ini merupakan ayat Madaniyah karena shalat baru banyak dibicarakan tatkala Nabi shallallahu alaihi wasallam berpindah dari Mekkah ke Madinah. Akan tetapi hal ini dibantah oleh sebagian ulama bahwa ayat ini tetap termasuk Makkiyah, karena firman Allah Subhanahu wa taโala ini maksudnya adalah โJika mereka diperintahkan untuk masuk Islam mereka engganโ, yaitu Islam diungkapkan dengan rukuโ shalat, karena seseorang untuk bisa shalat dan rukuk, maka ia harus masuk Islam terlebih dahulu. Dan hal seperti ini pun sama dalam ayat-ayat yang lain seperti firman Allah Subhanahu wa taโala, ููููุฏู ููุงูููุง ููุฏูุนููููู ุฅูููู ุงูุณููุฌููุฏู ููููู
ู ุณูุงููู
ูููู โDan sungguh, dahulu di dunia mereka telah diseru untuk bersujud pada waktu mereka sehat tetapi mereka tidak melakukan.โ QS. Al-Qalam 43 [2] Surah Al-Qalam juga termasuk surah Makkiyah. Dan ayat ini bercerita tentang orang-orang musyrikin yang diperintahkan sujud, maksudnya adalah diperintahkan untuk masuk Islam. Demikian pula firman Allah Subhanahu wa taโala dalam surah Al-Muddatstsir, ู
ูุง ุณูููููููู
ู ููู ุณูููุฑูุ ููุงูููุง ููู
ู ูููู ู
ููู ุงููู
ูุตููููููู โApa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka Saqar?โ Mereka menjawab, โDahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat.โ QS. Al-Muddatstsir 42-43 Ayat ini maksudnya adalah orang-orang musyrikin dahulu tidak shalat dan tidak beriman tidak masuk Islam, sehingga menjerumuskan mereka ke dalam neraka Saqar. Oleh karenanya pendapat yang lebih benar adalah surah Al-Mursalat dari awal hingga akhir turun sebelum Nabi shallallahu alaihi wasallam berhijrah atau dengan kata lain termasuk surah Makkiyah. Surah Al-Mursalat juga dikenal dengan surah Al-Urf[3] sebagaimana firman Allah Subhanahu wa taโala, ููุงููู
ูุฑูุณูููุงุชู ุนูุฑูููุง โDemi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan.โ QS. Al-Mursalat 1 ุนูุฑูููุง adalah satu kata yang tidak terdapat dalam surah-surah yang lain. Dan para ulama terbiasa memberi nama sebuah surah dengan menyebutkan awal surah atau menyebutkan satu kata dari surah tersebut yang tidak terdapat pada surah-surah yang lain. Oleh karenanya para ulama juga menyebut surah Al-Mursalat dengan surah Al-Urf karena kalimat ุนูุฑูููุง hanya ada pada surah Al-Mursalat. Di antara dalil yang menunjukkan bahwa surah Al-Mursalat merupakan surah Makkiyah adalah perkataan Ibnu Masโud radhiallahu anhu. Beliau berkata, ููุฒูููุชู ููุงููู
ูุฑูุณููุงุชู ุนูุฑููุงู ุนูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููููููุฉู ุงููุฌูููู ููููุญููู ู
ูุนููู ููุณููุฑูุ ุญูุชููู ุฃูููููููุง ุฅูููู ุบูุงุฑู ุจูู
ูููู ููููุฒูููุชูุ ููุจูููููุง ููุญููู ููุชููููููุงููุง ู
ูููููุ ููุฅูููู ููุงูู ููุฑูุทูุจู ุจูููุง ุฅูุฐู ููุซูุจูุชู ุญููููุฉูุ ููููุซูุจูููุง ุนูููููููุง ููููููุชูููููุง ููุฐูููุจูุชูุ ููููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ูููููุชูู
ู ุดูุฑููููุง ููู
ูุง ููููููุชู ุดูุฑููููู
ู โAyat Warmusalaati Urfaaโ turun kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam pada malam Al-Jin[4] dan kami bersama sedang berjalan bersama beliau. Sampai ketika kami bernaung untuk bersembunyi di sebuah gua di Mina, maka turun ayat tersebut. Maka Nabi mengajarkan ayat tersebut kepada kami. Dan ketika baru saja ayat tersebut diajarkan kepada kami, tiba-tiba muncul seekor ular. Maka kami pergi untuk membunuhnya, akan tetapi ular itu kabur. Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata Kalian telah selamat dari keburukan ular tersebut sebagaimana ular itu telah selamat dari keburukan kalianโ.โ[5] Ini menunjukkan bahwa surah ini turun di Mekkah sebelum Nabi shallallahu alaihi wasallam berhijrah ke Madinah. Dan nuansa surah ini juga jelas berbicara tentang hari kiamat, tentang membantah orang-orang musyrikin yang mengingkari hari kiamat. Berbeda dengan ciri-ciri surah Madaniyah yang biasanya isinya berkaitan dengan fikih dan hukum-hukum. Surah Al-Mursalat adalah surah yang terakhir dibaca oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam shalat berjamaรกh jahriyah sebelum beliau meninggal dunia, yaitu dalam shalat maghrib. Ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam sedang sakit parah akan meninggal dunia, shalat jahriyah yang terakhir beliau imami adalah shalat maghrib, dan tatkala itu Nabi shallallahu alaihi wasallam membaca surah Al-Mursalat. Dan kita tahu bahwasanya pada waktu shalat maghrib, Nabi shallallahu alaihi wasallam biasanya membaca surah-surah Qishar Al-Mufashshal[6]. Adapun surah-surah Tiwal Al-Mufashshal yang di dalamnya termasuk surah Al-Mursalat biasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam baca pada saat shalat subuh. Adapun Aushat Al-Mufashshal[7] biasa Nabi shallallahu alaihi wasallam baca pada shalat-shalat subuh. Adapun yang disebut dengan surah-surah Mufashshal adalah surah yang terdiri dari surah Qaf hingga surah An-Naas. Intinya adalah ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam sakit akan meninggal, beliau menjadi imam shalat maghrib dan membaca surah Al-Mursalat. Dan kita tahu bahwa ini bukanlah kebiasaan Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata, ููุฑูุฃูุชู ุณููุฑูุฉู ููุงููู
ูุฑูุณููุงุชู ุนูุฑููุงู ููุณูู
ูุนูุชูููู ุฃูู
ูู ุงููููุถููู ุงู
ูุฑูุฃูุฉู ุงููุนูุจููุงุณูุ ููุจูููุชู ููููุงููุชู ููุงูููููู ููุง ุจูููููู ููููุฏู ุฃูุฐูููุฑูุชูููู ุจูููุฑูุงุกูุชููู ููุฐููู ุงูุณูููุฑูุฉู ุฅููููููุง ููุขุฎูุฑู ู
ูุง ุณูู
ูุนูุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููููุฑูุฃู ุจูููุง ููู ุตูููุงุฉู ุงููู
ูุบูุฑูุจู โAku membaca surah Walmursalati urfaaโ, maka Ummu Al-Fadhl istri Abbas ibuku mendengarku membacanya. Maka dia pun menangis dan berkata Demi Allah Wahai anakku, engkau telah mengingatkanku ketika engkau membaca surah ini. Sesungguhnya ini adalah surah terakhir yang aku dengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membacanya pada shalat maghrib.โ[8] Dan keterkaitan antara surat ini dengan yang sebelumnya adalah tatkala Allah pada surat sebelumnya yaitu surat al-Muddattsir berbicara tentang hari kiamat dan Allah menjelaskan bahwa Allah akan memasukkan orang-orang yang ia kehendaki ke dalam surga, dan orang-orang yang zholim ke dalam neraka, maka pada ayat ini Allah azza wa jalla bersumpah bahwa itu akan terjadi dan Allah menjelaskan kapan waktunya dan tanda-tandanya, sehingga Allah bersumpah bahwa semua yang terkandung pada surat sebelumnya pasti terjadi. [9] Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ููุงููู
ูุฑูุณูููุงุชู ุนูุฑูููุงุ ููุงููุนูุงุตูููุงุชู ุนูุตูููุงุ ููุงููููุงุดูุฑูุงุชู ููุดูุฑูุงุ ููุงููููุงุฑูููุงุชู ููุฑูููุงุ ููุงููู
ูููููููุงุชู ุฐูููุฑูุงุ ุนูุฐูุฑูุง ุฃููู ููุฐูุฑูุงุ ุฅููููู
ูุง ุชููุนูุฏูููู ููููุงููุนู โDemi yang diutus untuk membawa kebaikan, dan yang terbang dengan kencangnya, dan malaikat-malaikat yang menyebarkan rahmat Allah dengan seluas-luasnya, dan malaikat-malaikat yang membedakan antara yang baik dan yang buruk dengan sejelas-jelasnya, dan malaikat-malaikat yang menyampaikan wahyu. Untuk menolak alasan-alasan uzur atau memberi peringatan. Sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti terjadi.โ QS. Al-Mursalat 1-7 Allah Subhanahu wa taโala membuka firman-Nya dengan sumpah terhadap lima hal. Terdapat tiga metode para ulama dalam menafsirakan lima ayat ini. Metode pertama, firman Allah Subhanahu wa taโala ini berkaitan dengan angin sehingga seluruh ayat-ayat tersebut Allah Subhanahu wa taโala bersumpah tentang angin. [10] Metode kedua, firman Allah Subhanahu wa taโala ini berkaitan tentang malaikat sehingga maksudnya seluruh ayat-ayat tersebut adalah Allah Subhanahu wa taโala bersumpah atas nama malaikat. [11] Metode ketiga, firman Allah Subhanahu wa taโala ini berkaitan dengan angin dan malaikat. Ayat pertama hingga kedua maka itu berkaitan dengan angin, sedangkan ayat ketiga hingga kelima maka itu berkaitan dengan malaikat. Dan ini adalah pendapat yang dipilih oleh Thahir Ibnu Asyur dalam kitabnya At-Tahrir wa At-Tanwir[12], serta pendapat yang lebih kuat insyaallah. Firman Allah Subhanahu wa taโala, ููุงููู
ูุฑูุณูููุงุชู ุนูุฑูููุงุ ููุงููุนูุงุตูููุงุชู ุนูุตูููุง โDemi angin yang diutus untuk membawa kebaikan, dan yang terbang dengan kencangnya.โ QS. Al-Mursalat 1-2 Dua ayat ini berbicara tentang angin. Kata ุนูุฑูููุง dalam bahasa Arab artinya adalah rambut yang ada di punggung leher kuda, yang jika kuda telah bergerak, maka rambutnya tampak berjalan berturut-turut [13]. Maka dari sini pada ulama mengatakan bahwa maksud firman Allah Subhanahu wa taโala ููุงููู
ูุฑูุณูููุงุชู ุนูุฑูููุง adalah Demi angin yang Allah Subhanahu wa taโala kirimkan secara berturut-turut. Dan ayat selanjutnya dan yang terbang dengan kencangnya menjelaskan bahwa ketika angin sudah datang berturut-turut, maka angin tersebut kemudian berhembus dengan sekencang-kencangnya dan menghancurkan apa yang dilewatinya. Dan perlu untuk diketahui bahwa kata ู dalam bahasa Arab tidak menandakan sumpah, melainkan sebagai penggandeng. Adapun huruf yang menandakan sumpah adalah huruf ู. Sehingga ayat ููุงููุนูุงุตูููุงุชู ุนูุตูููุง merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya. Firman Allah Subhanahu wa taโala selanjutnya, ููุงููููุงุดูุฑูุงุชู ููุดูุฑูุงุ ููุงููููุงุฑูููุงุชู ููุฑูููุงุ ููุงููู
ูููููููุงุชู ุฐูููุฑูุงุ ุนูุฐูุฑูุง ุฃููู ููุฐูุฑูุง โDemi malaikat-malaikat yang menyebarkan rahmat Allah dengan seluas-luasnya, dan malaikat-malaikat yang membedakan antara yang baik dan yang buruk dengan sejelas-jelasnya, dan malaikat-malaikat yang menyampaikan wahyu. Untuk menolak alasan-alasan uzur atau memberi peringatan.โ QS. Al-Mursalat 3-6 Kata ุงูููุดูุฑู merupakan lawan kata dari kata ุงูุทููููู yang artinya membuka, sehingga ุงูููุดูุฑู artinya adalah membuka. Banyak tafsiran para ulama tentang firman Allah Subhanahu wa taโala ููุงููููุงุดูุฑูุงุชู ููุดูุฑูุง, di antara maknanya adalah Demi malaikat yang mengirimkan awanโ, atau Demi malaikat yang membuka catatan amalโ. [14] Adapun firman Allah Subhanahu wa taโala ููุงููููุงุฑูููุงุชู ููุฑูููุง maksudnya adalah demi malaikat yang membedakan antara haq dan batil [15], membedakan antara petunjuk dan kesesatan, atau membedakan antara kafir dan mukmin. Dan firman Allah Subhanahu wa taโala ููุงููู
ูููููููุงุชู ุฐูููุฑูุง maksudnya adalah malaikat yang menyampaikan peringatan[16]. Telah ijmaโ para ulama bahwa maksud ayat ini adalah malaikat [17]. ุฐูููุฑูุง maksudnya adalah pelajaran atau peringatan. Maka jika diartikan dengan angin, maka kita tahu bahwa angin tidak bisa menyampaikan peringatan. Sedangkan malaikat mampu untuk menyampaikan peringatan berupa wahyu, Alquran, dan yang lainnya. Akan tetapi para ulama yang mengatakan bahwa ayat ini merupakan rentetan sumpah tentang angin memberikan takwil bahwa ayat ini maksudnya adalah angin yang berhembus kencang yang membuat bencana itu adalah peringatan bagi manusia agar mereka ingat kepada Allah Subhanahu wa taโala, sehingga secara tidak langsung angin tersebut menjadi peringatan bagi manusia [18]. Akan tetapi tafsir dengan malaikat lebih tepat. Dan tujuan Allah Subhanahu wa taโala menurunkan wahyu kepada para malaikat adalah sebagaimana firman Allah Subhanahu wa taโala, ุนูุฐูุฑูุง ุฃููู ููุฐูุฑูุง โUntuk menolak alasan-alasan uzur atau memberi peringatan.โ Artinya manusia tidak memiliki hujjah dan bantahan lagi di hadapan Allah Subhanahu wa taโala karena Dia telah menigrimkan wahyu-Nya melalui malaikat kepada Rasul-Nya. Dan wahyu juga diturunkan sebagai peringatan bagi manusia untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa taโala setelah tersampaikan kepada mereka ayat-ayat Allah Subhanahu wa taโala. Allah Subhanahu wa taโala bersumpah dalam enam ayat sebelumnya dengan tujuan penekanan suatu permasalahan. Yaitu firman Allah Subhanahu wa taโala Subhanahu wa taโala, ุฅููููู
ูุง ุชููุนูุฏูููู ููููุงููุนู โSungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti terjadi.โ Apa yang Allah Subhanahu wa taโala janjikan kepada orang-orang musyrikin Arab? Yaitu akan ada hari kiamat [19], akan ada tiupan sangkakala, akan ada hari di mana mereka akan dibangkitkan. Dan mereka akan dikumpulkan di padang mahsyar, kemudian mereka akan disidang oleh Allah Subhanahu wa taโala, dan mereka akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam. ini semua adalah janji yang pasti akan diberikan dari Allah Subhanahu wa taโala untuk orang-orang kafir. Allah Subhanahu wa taโala ููุฅูุฐูุง ุงููููุฌููู
ู ุทูู
ูุณูุชูุ ููุฅูุฐูุง ุงูุณููู
ูุงุกู ููุฑูุฌูุชูุ ููุฅูุฐูุง ุงููุฌูุจูุงูู ููุณูููุชูุ ููุฅูุฐูุง ุงูุฑููุณููู ุฃููููุชูุชูุ ููุฃูููู ููููู
ู ุฃูุฌููููุชูุ ููููููู
ู ุงููููุตูููุ ููู
ูุง ุฃูุฏูุฑูุงูู ู
ูุง ููููู
ู ุงููููุตููู โMaka apabila bintang-bintang dihapuskan, dan apabila langit terbelah, dan apabila gunung-gunung dihancurkan menjadi debu, dan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktunya. Niscaya dikatakan kepada mereka, โSampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?โ Sampai hari keputusan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu?โ QS. Al-Mursalat 8-14 Allah Subhanahu wa taโala menyebutkan tentang kapan Allah akan tunaikan janji-Nya kepada orang-orang kafir. Allah Subhanahu wa taโala mulai menyebutkan waktunya dengan berfirman, ููุฅูุฐูุง ุงููููุฌููู
ู ุทูู
ูุณูุชู โMaka apabila bintang-bintang dihapuskan.โ ุทู
ุณ dalam bahasa Arab bisa ibarat sebuah buku yang telah lama, sehingga tulisan di dalamnya mulai hilang [20]. Oleh karenanya para ulama menafsirkan bahwa maksud firman Allah Subhanahu wa taโala ini adalah tatkala bintang-bintang dihilangkan cahayanya. Dan cahaya bintang-bintang itu mulai hilang ketika telah terjadi hari kiamat. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa taโala, ุฅูุฐูุง ุงูุดููู
ูุณู ูููููุฑูุชูุ ููุฅูุฐูุง ุงููููุฌููู
ู ุงููููุฏูุฑูุชู โApabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang telah hilang cahayanya.โ QS. At-Takwir 1-2 Kemudian Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ููุฅูุฐูุง ุงูุณููู
ูุงุกู ููุฑูุฌูุชู โDan apabila langit terbelah.โ Ketika terjadi hari kiamat, maka langit-langit pada awalnya akan terbelah kecil, kemudian terbelah besar sehingga menjadi lemah. Kemudian langit tersebut dilipat oleh Allah Subhanahu wa taโala. Maka apa-apa yang akan menimpa orang-orang musyrikin Arab akan terjadi pada hari kiamat kelak, yaitu tatkala langit-langit terbelah. Kemudian Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ููุฅูุฐูุง ุงููุฌูุจูุงูู ููุณูููุชู โDan apabila gunung-gunung dihancurkan menjadi debu.โ Para ulama menafsirkan bahwa makna ููุณูููุชู adalah gunung-gunung yang dicabut dari tempatnya dengan cepat [21]. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa ketika hari kiamat terjadi, maka gunung-gunung memiliki proses di mana pertama dicabut dengan kuat oleh Allah Subhanahu wa taโala dari pangkalnya, kemudian diterbangkan, lalu ditabrakkan dengan gunung-gunung yang lain sehingga menjadi hancur lebur. Demikianlah kesudahan gunung-gunung pada hari kiamat kelak. Kemudian Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ููุฅูุฐูุง ุงูุฑููุณููู ุฃููููุชูุชู โDan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktunya.โ Kata ุฃููููุชูุชู berasal dari ูููููุชูุชู [22] yang artinya para Rasul dikumpulkan pada waktu tertentu, yaitu hari kiamat [23]. Para Rasul kelak akan dikumpulkan pada hari kiamat untuk ditanya oleh Allah Subhanahu wa taโala, ููููู
ู ููุฌูู
ูุนู ุงูููููู ุงูุฑููุณููู ููููููููู ู
ูุงุฐูุง ุฃูุฌูุจูุชูู
ู ููุงูููุง ููุง ุนูููู
ู ููููุง ุฅูููููู ุฃูููุชู ุนููููุงู
ู ุงููุบููููุจู โPada hari ketika Allah mengumpulkan para rasul, lalu Dia bertanya kepada mereka, Apa jawaban kaummu terhadap seruanmu?โ.โ QS. Al-Maidah 109 Maka pada hari itu dihadirkan antara para Nabi dan umatnya untuk disidang di hadapan Allah Subhanahu wa taโala. Maka maksud ayat ini adalah para Rasul akan dikumpulkan pada waktu tertentu untuk dihadapkan dengan umatnya untuk disidang di antara mereka. Dan Allah menyebutkan tanda-tanda hari kiamat mengandung unsur peringatan kuat agar orang-orang kafir itu tidak meremehkan hari kiamat, begitu juga Allah azza wa jalla selalu ulang kalimat ุฅูุฐูุง apabila pada setiap tanda, agar orang-orang benar-benar perhatian dengan kandungan-kandungannya. [24] Kemudian Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ููุฃูููู ููููู
ู ุฃูุฌููููุชูุ ููููููู
ู ุงููููุตูููุ ููู
ูุง ุฃูุฏูุฑูุงูู ู
ูุง ููููู
ู ุงููููุตูููุ โNiscaya dikatakan kepada mereka, Sampai hari apakah ditangguhkan azab orang-orang kafir itu?โ yaitu Sampai hari keputusan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu?โ Allah berfirman di dalam ayat ini dengan konteks pertanyaan untuk mengisyaratkan akan beratnya keadaan hari itu. [25] Disebutkan dalam sebagian riwayat, ุฅูุฐูุง ุญูุดูุฑู ุงููููุงุณู ููููู
ู ุงููููููุงู
ูุฉูุ ููุงู
ููุง ุฃูุฑูุจูุนููููุ ุนูููู ุฑุคูุณูู
ุงูุดููู
ูุณูุ ุดูุงุฎูุตูุฉู ุฃูุจูุตูุงุฑูููู
ู ุฅูููู ุงูุณููู
ูุงุกูุ ููููุชูุธูุฑูููู ุงููููุตููู โApabila manusia dibangkitkan pada hari kiamat, selama empat puluh tahun mereka berdiri sementara matahari berada di atas kepala mereka. Mereka mengangkat pandangan ke arah langit menunggu keputusan.โ[26] ุงูููุตููู artinya pembeda, dan disebut dengan Al-Fashlu karena pada hari itu adalah hari pembeda antara yang haq dan yang bathil, dan jelasnya bagi orang kafir apa-apa yang rancu dan tidak mereka percayai selama di dunia. [27] Pada hari tersebut Allah Subhanahu wa taโala turun untuk menyidang seluruh manusia disebut dengan Yaum Al-Fashl hari penentuan. Setelah manusia dibangkitkan pada hari kiamat, mereka kemudian menunggu kedatangan Allah Subhanahu wa taโala. Maka pada saat itulah ada yang namanya syafaat, mereka datang kepada para Nabi untuk meminta syafaat. Setelah itu semua terjadi, maka tibalah Yaum Al-Fashl hari persidangan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa taโala, ููุฌูุงุกู ุฑูุจูููู ููุงููู
ููููู ุตููููุง ุตููููุง โDan datanglah Tuhanmu dan malaikat berbaris-baris.โ QS. Al-Fajr 22 Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ QS. Al-Mursalat 15 Allah Subhanahu wa taโala mengulang ayat ini dalam surah Al-Mursalat sebanyak sepuluh kali. Dan hal ini bukanlah kebiasaan Allah Subhanahu wa taโala pada surah-surah yang lain. Al-Qurthubi rahimahullah menafsirkan bahwa Allah Subhanahu wa taโala mengulang ayat ini berkali-kali karena banyak hal yang orang-orang musyrikin Arab dustakan. Mereka mendustakan hari kiamat, mendustakan hari kebangkitan, mendustakan Nabi shallallahu alaihi wasallam, mendustakan Alquran, dan yang lainnya [28]. Karena saking banyaknya hal yang mereka dustakan, maka Allah Subhanahu wa taโala mengakatan โCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaranโ berkali-kali sebanyak bentuk kedustaan mereka. Dan pengulangan ayat ini merupakan peringatan bahwasanya Allah Subhanahu wa taโala akan mengazab mereka sesuai kadar kedustaan mereka, karena jika Allah Subhanahu wa taโala telah memberikan azab maka azab tersebut akan detail. Oleh karenanya Imam Al-Quthubi rahimahullah menyebutkan bahwa pengulangan ayat bukan sekedar mengulangi penekanan, akan tetapi karena pendustaan mereka yang banyak sehingga harus diperinci satu persatu. Adapun ูููููู, terdapat dua penafsiran tentang kata ini. ูููููู secara bahasa bermakna celaka. Adapun secara istilah, ูููููู adalah ููุงุฏู ููู ุฌููููููู
ู yaitu nama lembah yang ada di neraka Jahannam [29], dan lembah tersebut berisi kotoran-kotoran yang terkumpul. Sebagaimana kita ketahui bahwa penghuni neraka memiliki kotoran-kotoran berupa darah, nanah, serta cairan dari kemaluan mereka. Semua kotoran busuk tersebut mengalir dan terkumpul pada suatu lembah di neraka yang bernama lembah ูููููู. Akan tetapi penafsiran secara istilah ini tidak memiliki dalil yang sahih, hanya saja sebagian para salaf menyebutkan ini sebagai tafsiran dari kata ูููููู. Adapun sebagian ulama mengatakan bahwa ูููููู dalam ayat ini bermakna umum yaitu ungkapan โcelakaโ [30]. Adapun azab apa yang Allah Subhanahu wa taโala akan berikan kepada mereka itu menjadi urusan Allah Subhanahu wa taโala. Dan pendapat ini merupakan pendapat yang lebih benar. Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ุฃูููู
ู ูููููููู ุงููุฃูููููููููุ ุซูู
ูู ููุชูุจูุนูููู
ู ุงููุขุฎูุฑููููุ ููุฐููููู ููููุนููู ุจูุงููู
ูุฌูุฑูู
ููููุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โBukankah telah Kami binasakan orang-orang yang dahulu? Lalu Kami susulkan azab Kami terhadap orang-orang yang datang kemudian. Demikianlah Kami perlakukan orang-orang yang berdosa. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ QS. Al-Mursalat 16-19 Ayat ini adalah dalil pertama yang Allah Subhanahu wa taโala bawakan untuk menekankan akan adanya hari kebangkitan. Firman Allah Subhanahu wa taโala, ุฃูููู
ู ูููููููู ุงููุฃููููููููู โBukankah telah Kami binasakan orang-orang yang dahulu?โ Sebagaimana kita ketahui bahwa orang-orang terdahulu telah dibinasakan oleh Allah Subhanahu wa taโala. Di antaranya adalah kaum Nabi Nuh alaihissalam, kaum Nabi Shaleh alaihissalam, kaum Nabi Hud alaihissalam, serta Firโaun dan bala tentaranya. Dan kabar tentang kebinasaan orang-orang terdahulu ini diketahui oleh orang-orang musyrikin.[31] Setelah Allah Subhanahu wa taโala mengingatkan mereka tentang kebinasaan orang-orang terdahulu, Allah Subhanahu wa taโala kemudian mengingatkan mereka dengan berfirman, ุซูู
ูู ููุชูุจูุนูููู
ู ุงููุขุฎูุฑููููุ ููุฐููููู ููููุนููู ุจูุงููู
ูุฌูุฑูู
ูููู โLalu Kami susulkan azab Kami terhadap orang-orang yang datang kemudian. Demikianlah Kami perlakukan orang-orang yang berdosa.โ Pada ayat ini Allah Subhanahu wa taโala memberikan ancaman kepada orang-orang musyrikin. Selama mereka melakukan kezaliman, melakukan kemaksiatan, dan melakukan kesyirikan, maka nasib mereka akan sama dengan orang-orang terdahulu yang telah dibinasakan [32]. Setelah itu Allah Subhanahu wa taโala mengulangi kembali firman-Nya dengan berkata, ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ Sebagian ulama mengatakan bahwa rangkaian firman Allah ini memberikan makna tersirat bahwasanya mudah bagi Allah Subhanahu wa taโala untuk membangkitkan mereka kembali pada hari kiamat kelak. Karena Allah Subhanahu wa taโala yang menciptakan dan mematikan manusia, maka untuk menciptakan ulang adalah hal yang mudah dan bukanlah hal yang mustahil. Sebagaimana Allah mudah untuk menciptakan dan mematikan mereka, maka mudah bagi Allah Subhanahu wa taโala untuk melakukan tindakan berikutnya. Tatkala Allah Subhanahu wa taโala menyebutkan bahwa pernah menciptakan orang-orang terdahulu, kemudian mematikan mereka, maka ini berarti Allah yang berkuasa mengatur hidup dan matinya mereka. Sehingga secara logika Allah Subhanahu wa taโala bisa mengambil tindakan berikutnya yaitu membangkitkan mereka. Maka tersirat makna bahwa mengapa orang-orang musyrikin masih mendustakan hari kebangkitan? Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ุฃูููู
ู ููุฎูููููููู
ู ู
ููู ู
ูุงุกู ู
ููููููุ ููุฌูุนูููููุงูู ููู ููุฑูุงุฑู ู
ููููููุ ุฅูููู ููุฏูุฑู ู
ูุนููููู
ูุ ููููุฏูุฑูููุง ููููุนูู
ู ุงููููุงุฏูุฑููููุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โBukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina mani, kemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh rahim, sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan bentuknya, maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ QS. Al-Mursalat 20-25 Ayat ini adalah dalil kedua yang Allah Subhanahu wa taโala bawakan untuk mengabarkan adanya hari kebangkitan. Firman Allah Subhanahu wa taโala, ุฃูููู
ู ููุฎูููููููู
ู ู
ููู ู
ูุงุกู ู
ููููููุ ููุฌูุนูููููุงูู ููู ููุฑูุงุฑู ู
ููููููุ ุฅูููู ููุฏูุฑู ู
ูุนููููู
ู โBukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina mani, kemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh rahim, sampai waktu yang ditentukan.โ Dari ayat ini, Syaikh Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa tidak boleh seseorang menggugurkan kandungan yang telah masuk dalam proses implantasi.[33] Karena Allah Subhanahu wa taโala mengatakan โKemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh rahimโ, maka tidak boleh seseorang melepaskan kandungan tersebut dari tempat yang kokoh tersebut. Jika seseorang menggugurkan kandungan tersebut meskipun belum sampai empat bulan, maka dia telah berdosa. Adapun jika seseorang menggugurkan kandungan setelah empat bulan setelah ditiupkan ruh, maka hukumnya dia telah membunuh. Meskipun berbeda dosa aborsi sebelum dan setelah ditiupkannya ruh, tetap saja perbuatan tersebut tidak boleh. Dan dengan ayat ini Allah azza wa jalla semakin menghinakan pemikiran orang yang mengingkari hari kebangkitan yaitu dengan membuktikan bahwa Allah azza wa jalla mampu menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada. [34] Dan faedah dari penyebutan โair yang hinaโ adalah untuk lebih menekankan dan menampakkan akan kekuasaan dan kekuatan Allah azza wa jalla, yaitu Allah mampu menciptakan makhluq yang kuat dan sempurna akalnya hanya dari air hina[35] yang mengandung keharusan bagi mereka untuk mengesakan Allah azza wa jalla Kemudian firman Allah Subhanahu wa taโala, ููููุฏูุฑูููุง ููููุนูู
ู ุงููููุงุฏูุฑููููุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โLalu Kami tentukan bentuknya, maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ Ada dua penafsiran terkait ayat ini. Tafsiran pertama, maksudnya adalah Allah Subhanahu wa taโala menakdirkan tentang bagaimana rupanya[36], tentang berapa lama usianya, dan tentang rezekinya. Jika kita bicara tentang takdir dari segi hukum manusia, maka takdir diibaratkan seperti insinyur yang telah memiliki sketsa dan perhitungan sebelum melakukan apa-apa yang ingin dia lakukan. Akan tetapi bagaimanapun sempurnanya seorang insinyur di dunia, pasti ada salahnya meskipun hanya sedikit. Oleh karenanya Allah Subhanahu wa taโala menekankan bahwa Dia-lah yang terbaik dalam menentukan kehendak-Nya. Maka demikianlah Allah Subhanahu wa taโala, sebelum diciptakannya manusia, Dia telah menentukan bagaimana rupa dan jasad mereka, bagaimana nasib mereka terkait umur dan rezeki mereka. Dan perlu untuk diperhatikan bahwa lafal ุงููููุงุฏูุฑูููู adalah bentuk jamak sebagaimana lafal ููููุฏูุฑูููุง yang menunjukkan โKamiโ. Dan kata โKamiโ dalam bahasa Arab tidak melazimkan berbilang, melainkan terkadang kata plural jamak digunakan untuk pengagungan. Tafsiran kedua, maksudnya adalah Allah Subhanahu wa taโala adalah pemilik dan Dia adalah sebaik-baik pemilik[37]. Artinya adalah jika Allah Subhanahu wa taโala adalah pemilik, maka Dia bebas untuk mengatur apa yang dimiliki-Nya. Sehingga jika mereka adalah milik Allah Subhanahu wa taโala, maka membangkitkan mereka adalah terserah Allah Subhanahu wa taโala. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa taโala berdalil untuk menunjukkan adanya kebangkitan dengan adanya permulaan. Artinya adalah sebagaimana Allah Subhanahu wa taโala bisa memulai permulaan, maka Allah Subhanahu wa taโala juga bisa untuk mengulanginya lagi. Dan secara logika, mengulang sesuatu yang sudah dimulai terkadang akan lebih mudah. Akan tetapi barometer di sisi Allah Subhanahu wa taโala, mengulang dan memulai sama saja. Maka Allah Subhanahu wa taโala ingin menjelaskan mengingkari hari kebangkitan adalah kesalahan, karena Allah Subhanahu wa taโala pernah menciptakan mereka dan untuk menciptakan kembali adalah perkara yang mudah. Dan dengan ayat ini Allah azza wa jalla menekankan perintah untuk mengesakan Allah azza wa jalla dan ancaman untuk mereka yang inkar, seakan-akan Allah azza wa jalla berkata kalian adalah ciptaanku yang aku ciptakan dari air yang hina, lalu aku letakkan di dalam rahim dan seterusnya, bukankah Pencipta yang seperti ini lebih berhak untuk disyukuri dan diesakan serta diibadahi, akan tetapi kalian malah berbuat syirik dan kalian mengingkari nikmat-nikmatNya dan mengingkari hari kebangkitan. Maka karena kalian mengingkari nikmat-nikmat ini tunggulah adzabku terhadap orang-orang yang mengingkari nikmat-nikmat ini. [38] Dan sebagaimana yang kita saksikan, bahwa ketika seseorang mengungkit kebaikannya, itu adalah tanda bahwa ia sedang benar-benar memperingati lawan bicaranya. Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ุฃูููู
ู ููุฌูุนููู ุงููุฃูุฑูุถู ููููุงุชูุงุ ุฃูุญูููุงุกู ููุฃูู
ูููุงุชูุงุ ููุฌูุนูููููุง ูููููุง ุฑูููุงุณููู ุดูุงู
ูุฎูุงุชู ููุฃูุณูููููููุงููู
ู ู
ูุงุกู ููุฑูุงุชูุงุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โBukankah Kami jadikan bumi untuk tempat berkumpul, bagi yang masih hidup dan yang sudah mati? Dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar? Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ QS. Al-Mursalat 25-28 Kemudian Allah Subhanahu wa taโala membawakan dalil ketiga. Firman Allah Subhanahu wa taโala, ุฃูููู
ู ููุฌูุนููู ุงููุฃูุฑูุถู ููููุงุชูุงุ ุฃูุญูููุงุกู ููุฃูู
ูููุงุชูุง โBukankah Kami jadikan bumi untuk tempat berkumpul, bagi yang masih hidup dan yang sudah mati?โ Kata ููููุงุชูุง dalam bahasa Arab berarti menggabungkan. Sebagaimana dalam suatu hadits, dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata, ููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฃูู
ูุฑูุชู ุฃููู ุฃูุณูุฌูุฏู ุนูููู ุณูุจูุนูุฉู ุฃูุนูุธูู
ู ุนูููู ุงูุฌูุจูููุฉูุ ููุฃูุดูุงุฑู ุจูููุฏููู ุนูููู ุฃููููููู ููุงูููุฏููููู ููุงูุฑููููุจูุชูููููุ ููุฃูุทูุฑูุงูู ุงูููุฏูู
ููููู ูููุงู ููููููุชู ุงูุซููููุงุจู ููุงูุดููุนูุฑู โNabi shallallahu alaihi wasallam berkata Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan Dahi termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya, telapak tangan kanan dan kiri, lutut kanan dan kiri, dan ujung kaki kanan dan kiri. Dan kami dilarang mengumpulkan pakaian dan rambutโ.โ[39] ุงูููุช dalam hadits ini maksudnya adalah seseorang dilarang menggabungkan atau melipat kainnya ketika shalat. Para ulama menyebutkan di antara hikmahnya adalah karena shalat dengan melipat pakaian terlebih dahulu seakan-akan menunjukkan kesombongan [40]. Oleh karenanya hendaknya seseorang membiarkan pakaiannya menyentuh tanah, serta membiarkan rambutnya terurai. Maka maksud dari firman Allah Subhanahu wa taโala ini adalah bumi dijadikan tempat untuk mengumpulkan manusia. Yang masih hidup berada di bumi, dan yang telah mati pun juga berada di bumi. Di dalam ayat ini Allah Subhanahu wa taโala menjelaskan tentang fungsi dari bumi adalah tempat dikumpulkannya manusia. Yang masih hidup dikumpulkan di atas bumi, dan yang telah meninggal dikumpulkan di dalam bumi [41]. Dan para ulama mengatakan bahwa ini merupakan dalil bahwa jika seseorang meninggal dunia, maka dia harus dikubur. Sebabnya adalah karena Allah Subhanahu wa taโala menyebutkan ayat ini dalam bentuk imtinan anugerah. Bahkan tatkala Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam perang Badr, beliau menguburkan orang-orang yang meninggal dalam perang Badr meskipun mereka adalah orang kafir. Maka hukum asalnya adalah manusia harus dikuburkan kecuali darurat.[42] Oleh karenanya para ulama mengingkari sebagian perbuatan orang-orang nonmuslim Hindu dan sebagian orang-orang Romawi dahulu yang membakar mayat. Demikian pula orang-orang Persia yang jika ada orang yang meninggal, mereka menempatkannya ditengah-tengah padang sebagai agar dimakan oleh burung-burung dan binatang buas, dan bagi mereka yang demikian adalah bentuk penghormatan kepada mayat. Kemudian firman Allah Subhanahu wa taโala, ููุฌูุนูููููุง ูููููุง ุฑูููุงุณููู ุดูุงู
ูุฎูุงุชู ููุฃูุณูููููููุงููู
ู ู
ูุงุกู ููุฑูุงุชูุง โDan Kami jadikan padanya di bumi gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air segar?โ Dalam beberapa ayat, Allah Subhanahu wa taโala menyebutkan fungsi gunung-gunung di antaranya, ููุฃูููููู ููู ุงููุฃูุฑูุถู ุฑูููุงุณููู ุฃููู ุชูู
ููุฏู ุจูููู
ู ููุฃูููููุงุฑูุง ููุณูุจูููุง ููุนููููููู
ู ุชูููุชูุฏูููู โDan Dia menancapkan gunung di bumi agar bumi itu tidak guncang bersama kamu, dan Dia menciptakan sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.โ QS. An-Nahl 15 Perlu untuk diketahui bahwa ayat ini dijadikan bahan ejekan oleh orang-orang Nasrani. Mereka mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa taโala menciptakan gunung agar bumi tidak berguncang, akan tetapi kenyataannya gunung-gunung itu adalah sebab gempa. Adapun bantahan untuk mereka, para ulama menjelaskan bahwasanya gunung itu sebagai pasak, dan yang menjulang ke bawah itu bisa jadi lebih panjang daripada yang menjulang ke atas, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa taโala, ููุงููุฌูุจูุงูู ุฃูููุชูุงุฏูุง โDan gunung-gunung sebagai pasak.โ QS. An-Nabaโ 7 Ahli Geologi menyebutkan bahwa fungsi gunung sebagai pasak tersebut untuk mengurangi getaran lempengan bumi, karena menurut mereka lempengan bumi senantiasa bergerak. Maka jika tidak ada gunung yang menahannya, maka akan sering terjadi gempa. Akan tetapi tatkala ada gunung, maka guncangan akan tertahan. Oleh karenanya tatkala terjadi gempa, yang hancur adalah lokasi yang jauh dari gunung, sementara lokasi yang berada di dekat gunung itu aman. Adapun gunung yang mengeluar lahar panas, maka pembahasannya pun berbeda, karena Allah Subhanahu wa taโala juga berbicara yang lain dalam hal ini. Dan tidak ada yang menjelaskan hakikat gunung seperti Islam. Lihatlah orang-orang Yunani, mereka menganggap gunung sebagai sesuatu tempat yang mulia, sehingga mereka mengatakan bahwa dewa-dewa mereka tinggal di gunung. Demikian pula orang-orang Jepang yang mengagungkan gunung Fuji. Demikian pula orang-orang India mengagungkan gunung Himalaya, dan mereka mengatakan bahwa dewa-dewa mereka berada di gunung-gunung. Sebagaimana pula sebagian orang Indonesia yang mengagungkan gunung agung. Intinya menurut sebagian mereka gunung adalah tempat yang megah dan tempat Tuhan-Tuhan atau dewa-dewa mereka berkumpul. Adapun Islam menganggap gunung adalah makhluk Allah biasa yang diciptakan untuk menghiasi bumi dan agar bumi tidak banyak guncangan. Adapun jika kita perhatikan dalam Injil, kita akan dapati keterangan yang kontradiksi. Dalam Injil Matius 1722 disebutkan, โIa berkata kepada mereka โKarena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini Pindah dari tempat ini ke sana, โ maka gunung ini akan pindah, dan tak akan ada yang mustahil bagimu.โ Matius. Maka jika kita tanyakan kepada mereka tentang sebesar apa iman mereka sekarang, tentu mereka akan menjawab bahwa iman mereka lebih besar daripada biji sawi. Maka seharusnya mereka sekarang telah bisa memindahkan gunung hanya dengan sekali perintah. Akan tetapi siapa yang bisa mempraktikan ayat ini? Jika tidak, berarti iman mereka semuanya kacau. Dalam kitab Mazmur berbunyi, โGunung-gunung melompat-lompat seperti domba jantan, dan bukit-bukit seperti anak domba.โ Mazmur. Sungguh aneh penjelasan orang-orang Nasrani. Penjelasan gunung-gunung dalam kitab mereka sungguh jauh dari kata logis dan ilmiah, berbeda dengan penjelasan Islam. Di ayat ini pula Allah Subhanahu wa taโala sebutkan nikmat-nikmat yang Dia berikan kepada manusia. Inilah dalil ketiga yang Allah Subhanahu wa taโala bawakan. Dalil yang Allah Subhanahu wa taโala bawakan ini menerangkan tentang Allah yang menjadikan bumi, matahari, bulan, gunung-gunung, air untuk diminum, dan yang lainnya. Maka jika ini semua Allah Subhanahu wa taโala mampu ciptakan, maka tentu membangkitkan manusia pada hari kiamat adalah hal yang lebih mudah bagi Allah Subhanahu wa taโala. Inilah dalil ketiga yang Allah Subhanahu wa taโala terangkan kepada Abu Jahal dan teman-temannya, bahwasanya hari kebangkitan adalah hal yang mungkin terjadi. Dan dengan menjelaskan keadaan dan apa yang terjadi di bumi Allah azza wa jalla menekankan akan keesaanNya, dan dialah satu-satunya yang berhak untuk disembah. [43] Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ุงููุทููููููุง ุฅูููู ู
ูุง ููููุชูู
ู ุจููู ุชูููุฐููุจูููู โAkan dikatakan, Pergilah kamu mendapatkan apa azab yang dahulu kamu dustakanโ.โ QS. Al-Mursalat 25 Kelak pada hari kiamat Allah Subhanahu wa taโala akan berikan azab yang dahulu orang-orang musyrikin dustakan [44]. Dan sebuah penghinaan yang amat besar ketika seseorang akhirnya diperlihatkan sesuatu yang dia dustakan selama ini. Terlebih lagi orang-orang musyrikin menantang untuk didatangkan azab ketika itu, maka pada hari kiamat kelak mereka akan menuju apa yang mereka dustakan di dunia. Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ุงููุทููููููุง ุฅูููู ุธูููู ุฐูู ุซูููุงุซู ุดูุนูุจูุ ููุง ุธูููููู ููููุง ููุบูููู ู
ููู ุงููููููุจู โPergilah kamu mendapatkan naungan asap api neraka yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.โ QS. AL-Mursalat 30-31 ุธูููู adalah sebutkan terhadap bayangan/naungan yang digunakan untuk berteduh. Ketika orang-orang musyrikin diazab, mereka merasakan panas api yang sangat panas, maka mereka ingin ada naungan untuk mengurangi rasa panas yang mereka rasakan. Ketika itu maka Allah Subhanahu wa taโala memerintahkan mereka untuk menuju suatu naungan, akan tetapi bukan naungan yang menyenangkan atau mendinginkan mereka, namun naungan yang sangat mengerikan. Mereka berkeinginan mendapatkan naungan, akan tetapi yang Allah Subhanahu wa taโala berikan kepada mereka naungan yang panas yang mampu membakar mereka [45]. Para ulama mengatakan bahwa karena saking panasnya neraka Jahannam, maka api neraka mengeluarkan asap yang sangat tebal sampai dikira sebagai ุธูููู naungan. Asap tersebut dinamakan ุงูุณููุฑูุงุฏููู surodiq dengan lalu asap tersebut naik menjadi ุธูููู naungan dan terpecah menjadi 3 cabang[46]. Dan Allah azza wa jalla menambah siksaan mereka dengan beberapa hal Allah azza wa jalla ejek dan hinakan mereka dengan menyebutkan asap yang tebal lagi sangat panas dengan naungan, yang mana pada hari itu mereka benar-benar mengharapkan naungan untuk meringankan rasa sakit mereka. Sebagai pendekatan makna seseorang yang sangat haus dan membutuhkan minum, dan ternyata orang yang melihatnya mengatakan kepadanya ini silahkan diminum, dan ketika ia hendak meminumnya, ternyata yang ia berikan adalah bejana yang tidak ada airnya, maka sakit hati itu akan benar terasa. Allah azza wa jalla kumpulkan mereka pada satu naungan asap Allah azza wa jalla sebut zhill dengan mufrod/kata tunggal sehingga bertambahlah adzab mereka karena mereka berdesak-desakkan di sana, dan rasa sakit itu akan bertambah dengan berdesak-desakannya mereka di sana. [47] Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ุฅููููููุง ุชูุฑูู
ูู ุจูุดูุฑูุฑู ููุงููููุตูุฑูุ ููุฃูููููู ุฌูู
ูุงููุชู ุตูููุฑูุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โSungguh, neraka itu menyemburkan percikan api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kekuningan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ QS. Al-Mursalat 32-34 firman Allah Subhanahu wa taโala, ุฅููููููุง ุชูุฑูู
ูู ุจูุดูุฑูุฑู ููุงููููุตูุฑู โSungguh, neraka itu menyemburkan percikan api sebesar dan setinggi istana.โ Ayat ini menerangkan betapa dahsyatnya api neraka tersebut. Sampai-sampai percikannya saja bisa sebesar dan setinggi istana. Kemudian firman Allah Subhanahu wa taโala, ููุฃูููููู ุฌูู
ูุงููุชู ุตูููุฑูุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โSeakan-akan iring-iringan unta yang kekuningan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ Di antara salah satu pendapat, dahulu orang-orang Arab menamakan ุฌูู
ูุงููุชู ุตูููุฑู kepada ุงูุฅูุจููู ุงูุฃูุณูููุฏู unta-unta hitam [48], hanya saja warna hitamnya kekuning-kuningan. Akan tetapi maksudnya adalah warnanya hitam. Dari sini para ulama mengatakan bahwa ayat ini merupakan dalil bahwasanya api neraka Jahannam bukan merah, akan tetapi berwarna hitam karena saking panasnya. Firman Allah Subhanahu wa taโala, ููุฐูุง ููููู
ู ููุง ููููุทููููููุ ููููุง ููุคูุฐููู ููููู
ู ููููุนูุชูุฐูุฑููููุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โInilah hari, saat mereka tidak dapat berbicara, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ QS. Al-Mursalat 35-37 Pada hari kiamat kelak terdapat beberapa tahapan yang akan dilalui oleh manusia. Dan kelak ada tahapan di mana orang-orang kafir bisa berbicara mengeluarkan hujjah mereka. Akan tetapi ada tahapan di mana mereka tidak bisa lagi berbicara karena uzur mereka tidak akan diterima. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa taโala, ุงููููููู
ู ููุฎูุชูู
ู ุนูููู ุฃูููููุงููููู
ู ููุชููููููู
ูููุง ุฃูููุฏููููู
ู ููุชูุดูููุฏู ุฃูุฑูุฌูููููู
ู ุจูู
ูุง ููุงูููุง ููููุณูุจูููู โPada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.โ QS. Yasin 65 ููููุงูููุง ููุฌููููุฏูููู
ู ููู
ู ุดูููุฏูุชูู
ู ุนูููููููุง ููุงูููุง ุฃูููุทูููููุง ุงูููููู ุงูููุฐูู ุฃูููุทููู ููููู ุดูููุกู ูููููู ุฎูููููููู
ู ุฃูููููู ู
ูุฑููุฉู ููุฅููููููู ุชูุฑูุฌูุนูููู โDan mereka berkata kepada kulit mereka, Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?โ Kulit mereka men-jawab, Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang juga menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikanโ.โ QS. Fushshilat 21 Dan Allah Subhanahu wa taโala juga berfirman, ููููู
ูุฆูุฐู ููุชููุจูุนูููู ุงูุฏููุงุนููู ููุง ุนูููุฌู ูููู ููุฎูุดูุนูุชู ุงููุฃูุตูููุงุชู ูููุฑููุญูู
ููู ููููุง ุชูุณูู
ูุนู ุฅููููุง ููู
ูุณูุง โPada hari itu mereka mengikuti panggilan penyeru malaikat tanpa berbelok-belok membantah; dan semua suara tunduk merendah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga yang kamu dengar hanyalah bisik-bisik.โ QS. Thaha 108 Maka di akhirat kelak ada berbagai fase. Ada fase di mana mereka bersuara keras, ada fase mereka hanya berbisik-bisik karena ketakuatan, dan ada fase di mana mereka tidak dapat lagi berbicara sebagaimana dijelaskan oleh ayat ini. Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ููุฐูุง ููููู
ู ุงููููุตููู ุฌูู
ูุนูููุงููู
ู ููุงููุฃูููููููููุ ููุฅููู ููุงูู ููููู
ู ููููุฏู ูููููุฏููููุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โInilah hari keputusan; pada hari ini Kami kumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu. Maka jika kamu punya tipu daya, maka lakukanlah tipu daya itu terhadap-Ku. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ QS. Al-Mursalat 38-40 Sebagian para ulama menyebutkan bahwa ayat ini merupakan azab nafsani [49], yaitu azab yang menyakitkan hati penghuni neraka. Karena di dalam ayat ini Allah Subhanahu wa taโala memberikan penghinaan dan ejekan kepada mereka dengan menantang mereka untuk membuat makar kepada Allah Subhanahu wa taโala, sebagaimana di dunia mereka sering berbuat makar kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Dan dalam ayat ini seakan-akan Allah Subhanahu wa taโala mengatakan โJika kalian bisa membebaskan diri kalian, maka silahkan lakukanโ. Maka selain jasad mereka juga di azab oleh Allah Subhanahu wa taโala, jiwa mereka pun di siksa oleh Allah Subhanahu wa taโala. Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ุฅูููู ุงููู
ูุชููููููู ููู ุธูููุงูู ููุนููููููุ ููููููุงูููู ู
ูู
ููุง ููุดูุชููููููุ ูููููุง ููุงุดูุฑูุจููุง ูููููุฆูุง ุจูู
ูุง ููููุชูู
ู ุชูุนูู
ููููููุ ุฅููููุง ููุฐููููู ููุฌูุฒูู ุงููู
ูุญูุณููููููุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โSungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan pepohonan surga yang teduh dan di sekitar mata air, dan buah-buahan yang mereka sukai. Dikatakan kepada mereka, Makan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakanโ. Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ QS. Al-Mursalat 41-45 Setelah Allah Subhanahu wa taโala menyebutkan tentang penghuhi neraka, Allah Subhanahu wa taโala kemudian menyebutkan tentang penghuni surga. Firman Allah Subhanahu wa taโala, ุฅูููู ุงููู
ูุชููููููู ููู ุธูููุงูู ููุนููููููุ ููููููุงูููู ู
ูู
ููุง ููุดูุชูููููู โSungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan pepohonan surga yang teduh dan di sekitar mata air, dan buah-buahan yang mereka sukai.โ Kalau naungan orang-orang kafir adalah asap yang sangat panas, maka naungan orang-orang bertakwa adalah pohon-pohon yang rindang bersama keluarga mereka. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa taโala, ุฅูููู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงููุฌููููุฉู ุงููููููู
ู ููู ุดูุบููู ููุงูููููููุ ููู
ู ููุฃูุฒูููุงุฌูููู
ู ููู ุธูููุงูู ุนูููู ุงููุฃูุฑูุงุฆููู ู
ูุชููููุฆูููู โSesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan mereka. Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan.โ QS. Yasin 55-56 Dan sebagian para ulama menafsirkan bahwa kesibukan penghuni surga adalah berhubungan dengan istri mereka [50]. Dan ุงููุฃูุฑูุงุฆููู maknanya adalah tempat tidur yang telah dihiasi, dan disitulah para penghuni surga memiliki kesibukan dengan istri-istri mereka. Sementara orang-orang kafir sibuk dengan asap panas di sisi-sisi mereka. Kemudian firman Allah Subhanahu wa taโala, ููููููุงูููู ู
ูู
ููุง ููุดูุชูููููู โDan buah-buahan yang mereka sukai.โ Buah apapun yang diinginkan oleh penghuni surga, maka buah tersebut langsung hadir di hadapan mereka. Dan buah-buah di surga tidak mengenal musim. Buah-buah di surga juga tidak perlu dipanjat, hanya tinggal memetik, karena Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ููุทููููููุง ุฏูุงููููุฉู โBuah-buahannya dekat.โ QS. Al-Haqqah 23 Buah-buah apapun ada dan bisa diambil dengan mudah karena di surga tidak ada kesusahan. Kemudian Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ูููููุง ููุงุดูุฑูุจููุง ูููููุฆูุง ุจูู
ูุง ููููุชูู
ู ุชูุนูู
ููููููุ ุฅููููุง ููุฐููููู ููุฌูุฒูู ุงููู
ูุญูุณููููููุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โDikatakan kepada mereka, โMakan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.โ Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ Ayat ini merupakan dalil bahwa tidak mungkin seseorang masuk surga kecuali dengan melakukan sebab. Dan di antara sebab seseorang masuk surga adalah beramal saleh [51]. Allah Subhanahu wa taโala itu Maha Adil, Dia akan memberikan balasan sesuai kadar amalan seseorang. Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ููููููููู ุฏูุฑูุฌูุงุชู ู
ูู
ููุง ุนูู
ููููุง ููู
ูุง ุฑูุจูููู ุจูุบูุงูููู ุนูู
ููุง ููุนูู
ูููููู โDan masing-masing orang ada tingkatannya, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.โ QS. Al-Anโam 132 Maka janganlah kita malas dalam beramal saleh, karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa taโala tidak akan menyamakan di antara kita. Sungguh berbeda balasan bagi orang yang sedekahnya banyak dan orang yang sedekahnya sedikit. Akan berbeda balasan bagi orang yang baca Alqurannya banyak dan orang yang baca Alqurannya sedikit. Oleh karenanya kita akan dimasukkan Allah Subhanahu wa taโala dengan rahmat-Nya, akan tetapi dengan sebab amal saleh itulah yang dijadikan Allah Subhanahu wa taโala barometer untuk membedakan hamba-Nya di akhirat kelak. Dan firman Allah azza wa jalla โSungguh demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikโ untuk menambah rasa bahagia dalam hati orang-orang yang beriman, yang mana ini semua adalah bentuk penghargaan atas usaha mereka. Tentu seseorang apabila diberi sesuatu dan diungkit-ungkit kebaikannya pasti akan merasa bangga dan bahagia. [52] Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ูููููุง ููุชูู
ูุชููุนููุง ูููููููุง ุฅููููููู
ู ู
ูุฌูุฑูู
ูููู 46 ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โDikatakan kepada orang-orang kafir, Makan dan bersenang-senanglah kamu di dunia sebentar, sesungguhnya kamu orang-orang durhakaโ. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ QS. Al-Mursalat 46-47 Allah Subhanahu wa taโala mengingatkan bahwa umur seseorang di dunia itu sebentar. Paling panjang umur seseorang hanya sampai 80 hingga 100, itupun sudah jarang. Setelah itu yang ada hanyalah kematian. Kalaupun umur hingga sedemikian panjangnya, apa yang bisa dinikmati dengan kondisi yang sudah tua, lemah, rabun, dan dengan penyakit orang tua lainnya? Maka Allah Subhanahu wa taโala mempersilahkan kepada orang-orang kafir untuk bersenang-senang di dunia, hanya saja hal itu mereka akan nikmati sebentar saja. Dan perintah disini digunakan untuk peringatan kepada mereka bahwa apa yang mereka makan di dunia ini hanyalah sedikit dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan tempat kembali mereka kelak yaitu berupa adzab yang abadi [53]. Allah Subhanahu wa taโala berfirman, ููุฅูุฐูุง ููููู ููููู
ู ุงุฑูููุนููุง ููุง ููุฑูููุนููููุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจููููุ ููุจูุฃูููู ุญูุฏููุซู ุจูุนูุฏููู ููุคูู
ูููููู โDan apabila dikatakan kepada mereka, โRukuklah,โ mereka tidak mau rukuk. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran. Maka kepada ajaran manakah selain Al-Qurโan ini mereka akan beriman?โ QS. Al-Mursalat 48-50 Sebagaimana telah disebutkan di awal pembahasan, makna firman Allah Subhanahu wa taโala, ููุฅูุฐูุง ููููู ููููู
ู ุงุฑูููุนููุง ููุง ููุฑูููุนููููุ ูููููู ููููู
ูุฆูุฐู ููููู
ูููุฐููุจูููู โDan apabila dikatakan kepada mereka, Rukuklahโ, mereka tidak mau rukuk. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.โ Maksudnya adalah ketika mereka diperintahkan beriman, mereka enggan untuk beriman [54]. Karena untuk rukuk pun seseorang harus beriman terlebih dahulu. Kemudian firman Allah Subhanahu wa taโala, ููุจูุฃูููู ุญูุฏููุซู ุจูุนูุฏููู ููุคูู
ูููููู โMaka kepada ajaran manakah selain Al-Qurโan ini mereka akan beriman?โ Jika Alquran telah begitu tegas kepada mereka serta dalil untuk mereka juga banyak, namun mereka tidak mau beriman, maka ajaran manakah yang akan mereka imani selain Alquran? [55] _____________________________________________________________________________ [1] Lihat At-Tahrir Wat Tanwir 29/418 [2] Lihat At-Tahrir Wat Tanwir 29/418 [3] Lihat At-Tahrir Wat Tanwir 29/417 [4] Malam Al-Jin adalah malam di mana suatu hari para sahabat kehilangan Nabi shallallahu alaihi wasallam. Ternyata pada malam itu Nabi shallallahu alaihi wasallam didatangi oleh sekelompok Jin meminta Nabi shallallahu alaihi wasallam berdakwah kepada kaum Jin. Maka pada malam itu para sahabat kehilangan Nabi shallallahu alaihi wasallam karena pergi mendakwahi para Jin. Maka malam perginya Nabi shallallahu alaihi wasallam dikenal dengan Malam Al-Jin Lailatul Jin. Lihat HR Muslim no 450 [5] Tafsir Al-Qurthubi 19/153 [6] Surah-surah pendek dari surah Ad-Dhuha hingga surah An-Naas [7] Surah-surah yang sedang, dimulai dari surah An-Nabaโ hingga surah Al-Lail. [8] Tafsir Ath-Thabari 19/153 [9] Tafsir Ruh Al Maโani, Al Alusi, 15/187, Al Maroghi, 29/178 [10] Lihat At-Tafsir Al-Kabir 30/765 [11] Lihat Ad-Durrul Mantsur Fit Tafsir bil Maโtsur 8/382, dan dijelaskan ini adalah penafsiran Mujahid bin Jabir. [12] Lihat At-Tahrir wat Tanwir 29/420 [13] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/154 [14] Lihat Tafsir Ath-Thobari 23/587 [15] Lihat Tafsir Ath-Thobari 23/587 [16] Lihat At-Tahrir wat Tanwir 29/422 [17] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/156 [18] Lihat At-Tafsri Al-Kabir 30/765-766 [19] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/156 [20] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/157 [21] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/157 [22] Lihat At-Tahrir wat Tanwir 29/425 [23] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/157 [24] Attahrir Wa Attanwir, 29/422 [25] Tafsir Ruh Al Maโani, Al Alusi, 15/192. [26] Al-Mathalib Al-Aliyah no. 4539 18/492, Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan sanad hadits ini Shahih Muttashil [27] Lihat Tafsir Attahrir Wa Attanwir, 29/426 [28] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/158 [29] Lihat Fathul Qadir 5/431 [30] Lihat Tafsir As-Saโdi hal. 904 [31] Kisah Nabi Shaleh dan Nabi Hud alaihimassalam diketahui oleh orang-orang musyrikin karena keduanya adalah Nabi dari Jazirah Arab, sehingga daerah yang berdekatan membuat mereka tahu kisah tersebut. Adapun kisah Firโaun dan Nabi Nuh alaihissalam merupakan kisah yang mahsyur di tengah-tengah mereka. [32] Lihat Fathul Qadir 5/432 [33] Proses implantasi adalah proses embrio sel telur yang telah dibuahi menanamkan diri pada dinding rahim untuk berkembang. [34] At-Tahrir Wa At-Tanwir, 29/430 [35] At-Tahrir Wa At-Tanwir, 29/431 [36] Lihat At-Tahrir wat Tanwir 29/431 [37] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/160 [38] Al Maroghi, 29/183. [39] HR. Bukhari no. 812 dan HR. Muslim no. 490 [40] Lihat Fathul Bari 2/296 [41] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/161 [42] Hal-hal yang darurat contohnya adalah seseorang tidak bisa dikuburkan karena untuk pergi ke tempat meninggalnya bisa mengakibatkan orang juga meninggal. Atau seseorang tidak bisa dikuburkan karena ditempat meninggalnya terserang wabah yang jika salah seorang pergi ke sana maka dia juga akan terkena wabah dan meninggal dunia. [43] At-Tahrir Wa At-Tanwir, 29/433 [44] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/162 [45] Lihat Tafsir As-Saโdy hal. 904, dan beliau mengatakan bahwa bayangan ini adalah bayangan neraka Jahannam [46] Sebagaimana yang dikatakan oleh Qotadah Lihat Tafsir At-Thobari 23/600 [47] Attahrir Wa Attanwir, 29/435 [48] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/164 [49] Lihat Attahrir Wa Attanwir, 29/442 [50] Lihat Tafsir Ath-Thobari 19/460 [51] Lihat Fathul Qadir 5/435 [52] Attahrir Wa Attanwir, 29/444 [53] Lihat Attahrir Wa Attanwir, 29/445 [54] Lihat Attahrir Wa Attanwir, 29/447 [55] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/169
Ayat 1-19 surah Al-Mursalat menjelaskan kepastian terjadinya hari kiamat sehingga Allah bersumpah menggunakan nama-nama para malaikat-Nya. Kiamat adalah peristiwa yang menakutkan karena penghancuran seluruh alam semesta. Celakalah orang yang menolak kebenaran beritanya dan kebenaran Al-Qurโan. Pada hari kiamat nanti, orang-orang yang menuduh Al-Qurโan dusta akan binasa, seperti halnya dengan kaum-kaum terdahulu yang kafir pada rasul-rasul mereka. Ayat 20-40 meneruskan ayat sebelumnya terkait orang yang menolak kebenaran kiamat dan Al-Qurโan. Penolakan mereka tidak ilmiah. Bukankan mereka hadir ke atas bumi ini sesuai kehendak Allah melalui proses penciptaan yang ajaib. Allah kumpulkan mereka di bumi yang hidup dan yang mati. Allah ciptakan di atas bumi gunung-gunung tinggi sebagai pasak bumi dan air tawar untuk minum. Di akhirat, mereka akan dilemparkan ke dalam neraka karena menolak semua fakta dan kebenaran tersebut. Ayat 41-50 dari surah Al-Mursalat ini menjelaskan orang-orang bertakwa masuk surga, di dalamnya ada naungan, mata air, buah-buhan yang menggiurkan dan dipersilahkan makan sepuasnya. Semua itu adalah balasan dari iman dan amal saleh yang mereka kerjakan semasa hidup di dunia. Adapun orang-orang kafir hanya menikmati sedikit kenikmatan dunia. Di akhirat, mereka pasti celaka. Hal itu disebabkan karena mereka menganggap semua janji Alah dan rasul-Nya adalah dusta dan tidak mau taat pada-Nya. Apakah ada kebenaran selain Al-Qurโan yang pantas diyakini? Tafsir Ibnu Katsir Al-Mursalat Al-Mursalat, ayat 1-15 Al-Mursalat, ayat 16-28 Al-Mursalat, ayat 29-40 Al-Mursalat, ayat 41-50
asbabun nuzul surat al mursalat